Selasa, 08 Juli 2008

Kiat Praktis Menulis CV

Melamar kerja identik dengan penulisan Curriculum Vitae (CV) yang efektif. Dan mungkin anda sudah terlalu sering membaca strategi penulisan CV (curriculum vitae) yang baik. Tetapi tahukah anda bahwa dalam membuat CV sebisa mungkin hindari membuat CV yang fungsional? CV fungsional adalah CV yang biasanya mencantumkan daftar kemampuan dan keahlian plus sejarah karir yang panjang.

Padahal CV semacam itu sangat klasik dan membosankan dibaca. Dalam membuat CV, usahakan membuat CV kombinasi yang memadukan kemampuan, prestasi, dan pengalaman kerja yang saling berhubungan. Berikut ini adalah kiat praktis membuat CV yang efektif:

Mulailah dengan tujuan sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya jika posisi yang anda lamar adalah bagian marketing maka anda harus menonjolkan kemampuan komunikasi, bahasa asing, dan pengetahuan tentang pasar. Jika posisi yang dibutuhkan sekretaris maka anda harus menonjolkan kemampuan anda dalam surat-menyurat, kearsipan, administrasi, dan dokumentasi.

Kemudian lanjutkan dengan bagian profil yang menjelaskan kemampuan atau keahlian anda.
Bisa juga anda jelaskan hobi yang menunjang keahlian dan kemampuan anda. Lalu tekankan jenjang pendidikan anda. Tidak perlu anda jelaskan sejak Sekolah Dasar cukup sejak sekolah menengah sampai perguruan tinggi.

Berikutnya cantumkan prestasi pilihan.
Anda bisa memasukkan 2 sampai 4 point prestasi terbaik yang pernah anda dapatkan sehubungan dengan pekerjaan yang anda tuju. Baik prestasi akademis maupun prestasi kerja.

Hal yang lebih penting.
Jangan lupa cantumkan pengalaman kerja anda, sejak awal hingga terakhir. Tekankan pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan yang anda lamar. Lengkap dengan masa kerja dan sedikit penjelasan tentang pengalaman kerja tersebut. Ingat, perusahaan seringkali mempertimbangkan pengalaman kerja seseorang untuk memutuskan diterima atau tidaknya calon karyawan.

Nah jika CV anda telah selesai, segera buat surat lamaran kepada perusahaan yang dituju. Tunjukkan antusiasme anda dalam melamar pekerjaan yang ditawarkan. Gunakan bahasa yang netral tetapi menjual. Dan usahakan untuk menulis CV dan surat lamaran dalam Bahasa Inggris. Karena belakangan ini perusahaan lebih mengutamakan karyawan yang bisa Bahasa Inggris. Gunakan komputer dalam mengetik CV dan surat lamaran. Selain agar lebih rapih dan mudah dibaca, juga terkesan lebih profesional.

Sumber : infojobvacancy.wordpress.com

Senin, 07 Juli 2008

Hati-Hati Menuliskan Hal-Hal Berikut Dalam Resume

Dalam membuat resume pelamar perlu berhati-hati dalam mencantumkan atau menuliskan hal-hal sebagai berikut:

Riwayat Gaji
Riwayat gaji adalah gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan. Dalam hal pencantuman jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Pada lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.

Referensi
Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif bagi perusahaan yang dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama orang sebagai referensi seperti mantan atasan atau dosen. Daripada memaksakan diri untuk menyebut nama- nama orang sebagai referensi, pelamar cukup menuliskan: “Referensi: akan diberikan jika diminta”.

Dokumen Pendukung
Meskipun tidak ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dll, namun mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk meyakinkan pembaca bahwa anda benar-benar menulis resume berdasarkan fakta yang ada.
Ingat: “Jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak”. Untuk itu anda harus menyeleksi/mensortir dokumen mana yang paling pantas dan relevan untuk dilampirkan.
Contoh: Jika anda pernah mengikuti kursus komputer beberapa kali, tidak perlu semua sertifikat dari setiap kursus tersebut anda lampirkan, tetapi cukup salah satu yang paling tinggi tingkatannya.

Informasi Pribadi
Pelamar sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh dituliskan adalah status perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi yang ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut.

Para pembaca yang budiman, apapun pilihan karir anda pastikan untuk membuat resume atau pun CV secara maksimal. Bila memang anda merasa belum yakin dengan apa yang telah anda buat selama ini, cobalah buat sekali lagi dan bila perlu minta orang lain untuk menilai resume atau CV anda tersebut. Selamat mencoba! Semoga anda cepat memperoleh pekerjaan yang diinginkan.

Sumber : infojobvacancy.wordpress.com